posting populer

Sabtu, 25 Desember 2010

Keutamaan Nasab Nabi SAW

Keutamaan Nasab Nabi SAW
Keluarga Nabi Muhammad SAW atau Ahlu al-Bait adalah orang-orang yang disucikan oleh Allah SWT sebagaimana dalam firman-Nya di QS. al-Ahzab, 33. Dari Ummi Salamah RA, "Setelah turun ayat (QS. al-Ahzab: 33.) Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa kamu wahai ahli bait (anggota keluarga Rasulullah). Dan dia hendak membersihkan kamu sebersih-bersihnya". Maka Rasulullah SAW menutupkan kain kissa’nya (surbannya) di atas Ali, Fathimah, Hasan dan Husain, seraya berkata, ”Ya Allah mereka adalah ahli baitku, maka hapuskanlah dosa dari mereka dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya". (Sunan al-Tirmidzi, [2139])Pertalian dengan Rasulullah dan bernasab dengannya itu merupakan salah satu kemuliaan yang besar. Para ulama sepakat bahwa para habaib adalah orang–orang paling baik keturunannya dari sisi ayah (nasab) nya, namun mereka tetap sejajar dengan lainnya dalam bidang hukum-hukum syari’ah dan hudud.Rasulullah saw bersabda: ”Apa keadaan orang–orang yang menyangka, bahwa hubungan kekerabatan denganku tidak bermanfaat. Sesungguhnya setiap sebab pertalian dan nasab pada hari kiamat nanti terputus, kecuali pertalian sebab aku dan sebab nasabku. Sesungguhnya pertalian keluarga denganku itu tetap sambung di dunia dan akhirat.” (HR. Al – Bazzar dan At – Thobroni)Para ulama sepakat, bahwa di antara khushusiyyah Nabi Saw. adalah anak-anak puteri beliau bernasab kepada beliau semuanya secara sah, berdasarkan sabda beliau :Sesungguhnya Allah menjadikan keturunan semua nabi pada sulbinya, dan Allah menjadikan keturunanku pada Sulbi Ali bin Abi Thalib. “(HR. Imam At – Thobroni)Setiap anak laki–laki seorang ayah memiliki ashobah (penerima bagian ashabah). Kecuali dua puteri Fatimah, karena akulah wali keduanya dan ashobah mereka berdua (HR. Al – Hakim)Mencintai Keluarga Nabi SAWNabi SAW sendiri memerintahkan kita umat Islam untuk menghormati dan memuliakan keluarga beliau. Dalam salah satu hadits, Nabi SAW bersabda :"Dari Abi Said al-Khudri berkata, "Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya aku tinggalkan untuk kalian dua wasiat, Kitabullah (al-Qur'an) dan keluargaku". (Sunan al-Tirmidzi, [3720])"Cintailah Allah karena kenikmatan yg dilimpahkan-Nya pada kalian, dan cintailah aku karena kecintaan kalian kepada Allah, dan cintailah Ahlulbaitku karena kecintaan kalian kepadaku". (HR Tirmidzi)“Sesungguhnya nabi SAW telah bersabda sedangkan beliau di atas mimbar,” Apa keadaan kaum yang menyakiti aku dalam nasab dan kerabatku, ingat, barang siapa yang menyakiti keturunanku dan orang – orang yang mempunyai hubungan denganku, berarti ia menyakiti aku, dan barang siapa menyakiti aku, maka ia benar-benar menyakiti Allah ta’ala,” (HR. At – Thobroni dan AL – Baihaqi)Terjaganya Keturunan Nabi SAWTerjaganya keturunan Nabi SAW hingga sekarang disepakati ulama dan dibuktikan dengan adanya catatan silsilah dan sejarah yang terkodifikasi (dibukukan). Dalam Tafsir Jalalain Surat Al-Kautsar, kata Al-Kautsar ditafsirkan juga sebagai keturunan. Dijelaskan dalam asbabun nuzulnya bahwa celaan yang pada mulanya dilontarkan kafir Quraisy (salah satunya ‘Ash bin Wail) kepada Nabi bahwa Nabi itu tidak akan punya keturunan lagi karena sudah tidak mempunyai anak laki-laki, dikembalikan oleh Allah SWT kepada kafir Quraisy dan menyebut mereka yang membenci Nabi dengan sebutan Al-Abtar.Dari Ibnu Mas’ud ra. Ia berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda diantara mimbar, “Bagaimana orang–orang yang mengatakan, bahwa keluarga Rasullah saw. Tidak memberi manfaat pada kaumnya besok di hari kiamat. Demi Allah, keluargaku tetap bersambung denganku di dunia dan di akhirat, dan sesungguhnya aku hai orang – orang, mendahului kamu semua di telaga (Al – Kautsar)”. (HR. Aljunaid, Al – Hakim dan Al – Baihaqi)Seperti yang dijelaskan dalam Hadits Nabi SAW, Allah SWT telah memberikan kekhususan pada Nabi dan putri beliau Fathimah ra. sehingga keturunan Nabi terjaga yakni lewat kedua putra Ali bin Abi Thalib ra. dengan Fathimah Ra, Sayyidina Hasan dan Husein.Ada kalangan yang menganggap bahwa semua keturunan Nabi sudah berhenti dengan terbunuhnya Sayyidina Husein dan keluarga saat di Karbala. Namun, perlu diketahui bahwa ada salah satu putra beliau bernama Sayyidina Ali Zainal ‘Abidin yang saat itu selamat dari ancaman pembunuhan oleh Pasukan Yazid bin Muawiyah berkat kegigihan Zainab binti Ali bin Abi Thalib ra. mempertahankan keponakannya itu.Demikian pula Keturunan Nabi lewat Sayyidina Hasan ra. pun masih ada hingga sekarang dengan silsilah nasab yang tercatat.
Wallahu A’lam bishowab.